Perselingkuhan menuju maut
aku terbangun dan bangkit menuju jendela ruangan ini,menatap indahnya malam bertabur dengan rintikan hujan, seakan mengerti apa isi hatiku,
namun kini pandangan q beralih pada sosok di sudut ruangan ini, sosok itu tampak menyeramkan dengan luka sobek dan darah yg menghiasi tubuh nya,
"tidaaaaaak.. Apakah itu tubuhku?? Dasar manusia2 biadab, q bersumpah akan ku bunuh kalian"
seketika itu pula petir menunjukan lidah apinya di antara gemercik hujan, entah mendukung atau menentang sumpah yg terucap..
Nama q tari, q mempunyai pacar sebut saja rey..
Ia sangat memperhatikan q, namun entah mengapa akhir-akhir ini dia telah berubah,, bahkan sudah tak ingat lagi hari jadi kami..
Hingga aku brinisiatif tuk menelponnya
"rey sayang, jalan yuk"
"maaf yank, q lagi ada di kantor, q sibuk banget"
"q tau kamu sibuk, tapi apa kamu lupa ini hari apa?"
"ini hari selasa yank, ah anak tk juga tau, dah ya q sibuk"
tut...tut...tut...
Tanpa ijinku ia dengan senaknya menutup telepon q.."huh menyebalkan" umpat q
aku merasa kesal, q menelpon sahabat q
"halo sri, lu mau nemenin gw kan! Bt tau gw sekarang"
"duh maaf tar, q lagi ada urusan, dah y.. Besok deh"
tut...
Ahh lagi-lagi telfonku di putus untuk ke dua kalinya.
Q mengambil kunci mobilku dan segera pergi ke mall untuk shoping dan membuang penat, setibanya q di sana, q melihat rey dengan sri bergandengan tangan keluar dari mal, diam2 q ikuti mereka sampai tempat penginapan yang di belakang mal,
amarah q tak dapat ku bendung dan tanpa aling-aling lagsung q dobrak pintu kamar penginapan itu..
Alangkah trsayatnya hati ini melihat kekasih sedang bercumbu mesra dengan sahabat baek q, oh.. Maksud q sahabat buruk ku..
"jadi ini yg kalian bilang sibuk?
Kurang ajar lu sri, dasar cewe murahan, cewe iblis, cewe sett." belum selesai q memaki sri, tangan rey sudah menampar dan mendorong q hingga q terjatuh di sisi ranjang, belum sempat q bangun q merasa seperti ada benda tajam menghampiri perut q.. Oh tuhan.. Dengan mata kepala q sendiri q melihat rey dengan tega menusuk q beberapa kali dengan pisau buah yg berada di atas meja dekat q terjatuh..
Dan dengan samar2 q melihat rey dan sri pergi meninggalkan q yg malang..
Aku tersadar dan takkan melupakan kejadian itu. Arwah q kini dipenuhi rasa dendam...
karrya: riska suci wahyuni
Jenis : Cerpen
0 komentar:
Posting Komentar